Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Menebar Kedamaian Melalui Tulisan

http://turmuzitur.blogspot.com/
Ayomenulis. Memasuki hari pertama training manual youth and human rights defenders, yang diselenggarakan The Asia Foundation (TAF), bekerjasama dengan Asia Justice And Rights (AJAR) di Kampung Damai Canggu bali, ada banyak hal menarik dan pengalaman,pengetahuan dan perspektif baru, yang saya dapatkan bersama teman peserta dari berbagai daerah lain, mengenai apa dan bagaimana upaya dan tindakan nyata yang bisa dilakukan dalam upaya melawan aksi kekerasan, tidakan sewenang-wenangan.

Dalam perjalanan seringkali dilakukan oleh aparat keamana, pemerintahan, maupun kelompok masyarakat yang cendrung menggunakan aksi kekerasan dalam menyelesaikan persoalan, menyikapi perbedaan pandangan dengan kelompok masyarakat termarginalkan. Terutama dalam kaitanya dengan penegakan, pelanggaran Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), kondisinya sampai saat ini masih cukup memperihatinkan.

Tindakan kekerasan, melalui kekerasan fisik maupun melalui politik kebijakan, main hakim sendiri dan sikap diskriminatif cendrung masih dominan mengemuka ditengah masyarakat, yang kemudian secara tidak lansung tidak mampu memberikan rasa keadilan bagi kelompok masyarakat minoritas. Perbedaan bukan lagi dipandang sebagai suatu kekayaan yang mesti dipelihara dan dipertahankan. Perbedaan sebaliknya kerap diposisikan sebagai ancaman, yang bisa berpotensi menimbulkan permusuhan dan perpecahan, serta menjadikan masyarakata jauh dari sikap saling toleran dan kekeluargaan.

Seringnya terjadi tindak kekerasan dan pelanggaran HAM, baik secara lansung dilakukan kelompok masyarakat tertentu, maupun dari aparat keamanan dan pemerintahan. Selain terkait persoalan penegakkan hukum yang lemah, juga karena faktor pemahaman dan kesadaran masyarakat, melakukan segala sesuatu berdasarkan norma dan hukum yang berlaku masih sangat kurang

Pertemuan perdana training youth and human rights defenders (29/10) cukup memberikan pencerahan dan perspektif baru bagi saya, bagaimana upaya nyata dan paling sederhana bisa dilakukan untuk turut serta melakukan pembelaan HAM, terhadap masyarakat korban tindak kekerasan. Salah satu di antaranya melalui tulisan, bisa berupa pesan perdamaian, maupun sharing informasi maupun pengalaman terhadap individu dan komunitas di tengah masyarakat.

Gerakan melakukan pembelaan HAM melalui tulisan selama ini justru telah terbukti berdampak besar membangun kesadaran dan solidaritas masyarakat, secara bersama-sama dengan masyarakat lain termasuk aktivis dan pegiat HAM yang memiliki visi yang sama memerangi dan menghapus segala macam bentuk tindakan diskriminasi dan kekerasan di tengah masyarakat, dengan mengkampanyekan pesan perdamaian.

Pelanggaran HAM juga tidak selamanya dalam tindakan kekerasan fisik, melainkan melalui kebijakan tidak pro keadilan dan keberpihakan terhadap kelompok minoritas, tidakan diskriminasi, intimidasi serta tindakan lain yang bisa merampas kebebasan orang lain untuk berekspresi mengeluarkan pendapat, terbebas dari rasa takut, kekerasan, perbudakan serta bebas untuk memeluk agama dan berkeyakinan. Untuk itu, pesan perdamaian melalui tulisan juga bisa menjadi media paling efektif, melakukan pemantauan, pembelaan maupun menyebarkan perdamaian.

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis