Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Pembangunan Pedesaan Berbasis Partisipatif

Ayomenulis. Kemajuan prekonomian suatu pemerintahan negara maupun daerah, selain ditopang oleh kualitas sumberdaya manusia (SDM) berupa faktor pendidikan, berkembang usaha kecil dan menengah (UMKM) di tengah masyarakat, juga sangat ditentukan oleh sejauh mana perhatian pemerintah terhadap tingkat perkembangan ekonomi masyarakat pedesaan. 

Sebab kegiatan prekonomian yang berlansung dalam suatu pemerintahan, sesungguhnya dimulai dari desa sebagai salah satu sumber penghidupan masyarakat secara keseluruhan. Karena desa pula sumber swasembada pangan nasional bisa terpenuhi dan bisa dipertahankan, melalui tanaman pertanian yang dihasilkan. 

Hasil pertanian di pedesaan saat ini yang paling menggiurkan dan berkontribusi besar menambah pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di NTB adalah tanaman tembakau. Setiap tahun pemerintah daerah bisa meraup keuntungan sampai ratusan miliar dari pajak yang dikenakan kepada sejumlah perusahaan rokok yang ada di NTB, melalui Dana Bantuan Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). 

Tidak saja sektor pertanian. Sektor lain di pedesaan, khusus daerah pinggiran paling banyak berkontribusi sebagai sumber PAD pemerintah daerah NTB adalah sektor pariwisata. Meski demikian perhatian pemerintah daerah, terhadap pedesaan melakukan pemberdayaan, khususnya di bidang pembangunan belum sepenuhnya sesuai harapan dan mengalami pemerataan. 

Kesenjangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan masih saja nampak kelihatan. Pembangunan cendrung lebih banyak berpusat di perkotaan dan pemerintahan. Kontribusi besar masyarakat pedesaan turut serta mensukseskan agenda pembangunan sektor ekonomi, pemerintahan maupun sektor lain, melalui kegiatan pertanian. 

Kontribusi nyata ini semestinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib dan pembangunan masyarakat pedesaan dan pinggiran, melalui kebijakan melakukan pembinaaan, pemberdayaan dan pemerataan pembangunan di segala bidang, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan, yang kerap menjadi persoalan. 

Upaya Melakukan Pemberdayaan 

Bidang pertanian misalkan, perberdayaan bisa dilakukan selain melalui kegiatan penyuluhan, meningkatkan hasil dan produktivitas hasil pertanian masyarakat pedesaan juga bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah pakar dan ilmuan pertanian yang tersebar di beberapa perguruan tinggi NTB. 

Persoalan lain yang banyak dikeluhan petani di pedesaan setiap tahunnya terkait ketersedian pupuk dan obat pertanian, selain harga mahal, juga sering mengalami kelangkaan. Untuk itu pemerintah melalui Dinas Pertanian semestinya mampu menjamin dan mengupayakan secara maksimal, bagaiman ketersedian pupuk dan bahan obat-obatan pertanian bisa tetap ada, dengan harga dan kualitas memuaskan. 

Sementara di masyarakat pedesaan yang masuk daerah sektor pariwisata, pemberdayaan dilakukan melalui pembinaan keterampilan bagi masyarakat setempat, terutama kalangan remaja dan pemuda yang hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan demikian geliat pembangunan dan prekonomian masyarakat pedesaan akan lebih kelihatan. Yang muaranya jelas bisa mengurangi angka pengangguran. 

Kebijakan lain Pemda NTB, khususnya ditingkatan Kabupaten yang belum sepenuhnya berpihak dan mengalami pemerataan terhadap masyarakat pedesaan adalah pembangunan bidang infrastruktur, terlebih infrastruktur jalan. Tercatat hampir sebagian besar jalan pedesaan termasuk jalan pedesaan yang masuk daerah sektor pariwisata Kabupaten di NTB rusak parah. 

Tersedianya infrastruktur jalan pedesaan secara memadai merupakan salah satu strategi dan syarat paling vital dibutuhkan, kalau ingin menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan, serta mengeluarkan mereka dari ketertinggalan dan keterbelakangan sebagai masyarakat pinggiran. 

Geliat prekonomian melalui hasil pertanian juga akan mampu tumbuh secara baik, termasuk meningkatnya taraf hidup masyarakat dengan akses transportasi dan informasi akan lebih mudah terjangkau. Terlebih sebagai salah satu bagian komunitas terkecil dalam suatu pemerintahan daerah, dengan sifat sebagian besar masyarakatnya yang masih sangat heterogen.

Menggenjot geliat pembangunan pedesaan pada dasarnya relatif lebih mudah, ketimbang mengawal pembangunan di tingkat Kabupaten atau Kota. Selain sifat masyarakatnya yang cendrung individualistik serta jauh dari sifat kekeluargaan dan prinsip gotong royong, permasalahan di Kota umumnya juga lebih pelik. 

Sementara komunitas masyarakat pedesaan dalam setiap intraksi maupun aktivitas dilakukan dengan sesama komunitas masyarakat lain, senantiasa berlandaskan prinsip kekeluargaan, musyawarah mufakat dan masih sangat kuat memegang teguh budaya gotong royong. 

Prinsip hidup masyarakat pedesaan semacam ini, bisa menjadi modal sosial paling potensial, dalam upaya melakukan pembangunan dan memajukan ekonomi masyarakat pedesaan. Namun bagaimanapun semuanya tentu tergantung bagaimana keseriusan Pemda NTB melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melihat dan memanfaatkan potensi dan modal besar tersebut, melalui aturan dan kebijakan yang diberlakukan.

Pemilu dan Meredupnya Dominasi Parpol

Ayomenulis. Tampilnya sejumlah nama dan tokoh alternatif, yang sebagian berasal dari non partai politik (Parpol) sebagai bakal calon presiden menjelang pemilu 2014 mendatang, berdasarkan hasil surve yang dilakukan sejumlah lembaga surve, menunjukkan adanya pergeseran trend minat dari masyarakat dalam menilai dan menentukan kriteria sosok pemimpin dinginkan.

Meski beberapa nama di antaranya saat ini tergabung dalam Parpol, seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), yang juga mantan wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Meski begitu, kepopuleran mereka dipilih masyarakat sebagai bakal calon Presiden masih cukup tinggi, kalau dibandingkan dengan sejumlah petinggi parpol lain.

Ukuran dan kriteria alasan sebagian besar masyarakat memilih mereka berdua, juga hampir sama dengan beberapa calon Presiden alternatif diatas, yaitu lebih menyangkut soal intergritas, komitmen dan prestasi kerja melakukan perubahan selama dipercaya memegang tampuk kepemimpinan oleh masyarakat, dan bukan karena pengaruh parpol tempat tergabung semata.

Selain perubahan masalah trend, tingkat rasionalitas masyarakat dalam menetukan pilihan nampaknya juga sudah demikian tinggi, tidak saja di kalangan masyarakat berpendidikan, bahkan di lapisan masyarakat bawah sekalipun fenomena tersebut sudah mulai nampak, dan demikian menggejala. Meski sikap pragmatisme sebagian masyarakat dalam pemilu maupun pemilukada juga masih tetap ada.

Gejala yang sama nampaknya juga sudah mulai merambah ke sejumlah Daerah, termasuk di NTB. Meski intensitasnya belum terlalu besar seperti di Kota-kota besar sebutlah Jakarta. Lambat laun ada saatnya dimana fenomena yang sama akan terjadi, hanya soal waktu. Dimana masyarakat mulai melek politik dengan mengedepankan sikap rasinal.

Pemilukada Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang dimenangkan pasangan Ali Bin Dahlan dengan Khaerul Warisin (Alkhaer) pada 13 Juni 2013 bisa menjadi bukti kalau kesadaran masyarakat dalam menentukan pilihan lebih mengedepankan sikap rasionalitas, ketimbang faktor lain. Ali BD dipilih masyarakat bukan karena faktor ketokohan hasil warisan, pinjaman apalagi buatan.

Sebab Ali memang bukan lahir dari orang yang ditokohkan, melainkan lahir dari masyarakat biasa. Keterpilihan Ali lebih karena prestasi yang ditorehkan pada periode kepemimpinan sebelumnya. Meski maju kembali mencalonkan diri sebagai Bupati lewat jalur independen (perseorangan), buktinya Ali mampu mendulang suara besar dan mengalahkan pasangan calon incumben.

Faktor lain keterpilihan Ali kembali sebagai Bupati Lotim tentu bukan semata, kekecewaan masyarakat kepada pemerintahan pasangan calon incumben, ataupun karena faktor ketokohan semata, tetapi masyarakat lebih melihat Ali sebagai sosok yang pada masa kepemimpinan sebagai bupati Lotim periode sebelumnya telah mampu menciptakan banyak perubahan, yang kemudian menjadi alasan kuat masyarakat, menjatuhkan pilihan kembali kepada Ali dari pasangan lain, termasuk pasangan calon incumbent.

Strategi mendapatkan simpati masyarakat yang dilakukan kebanyakan Caleg, calon Kepala Daerah termasuk Parpol melalui tampilan kesing atau sisi permukaan calon,

kepandain beretorika dan bersilat lidah menebar janji, iklan pencitraan, dan pengaruh ketokohan hasil warisan/pinjaman, yang dalam beberapa suksesi pemilukada memang lumayan ampuh dijadikan sebagai senjata andalan politisi mendulang banyak suara, kedepan nampaknya tidak akan berarti besar mempengaruhi pilihan masyarakat.

Demikian halnya dengan adanya sejumlah Parpol yang memakai embel-embel agama, juga tidak akan terlalu berarti bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Sebab simbol agama yang melekat pada partai juga kerap dijadikan alat jual oleh oknum politisi tertentu, sebagai batu loncatan mendapatkan kekuasaan.

Sejumlah politisi dan kader Parpol bersimbolkan agama belakangan malahan sudah mulai ramai terseret kasus korupsi. Hal ini menjadi bukti sekaligus penegasan bahwasanya, latar belakang tempat sesorang lahir dan dibesarkan secara pribadi, organisasi, agama maupun Parpol dan faktor lain tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur menilai serta mendapatkan calon pemimpin berkualitas.

Integritas dan hasil kerja secara nyata akan menjadi pertimbangan paling besar bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Latar belakang menyangkut faktor kesukuan, ras dan keagamaan, sudah bukan lagi menjadi pertimbangan terlebih dipersoalkan untuk memilih sosok pemimpin didambakan, asalkan mampu menciptakan perbuhan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat, tetap akan menjadi pilihan.

Fenomena ini tentu menjadi tamparan sekaligus ancaman besar bagi eksistensi Parpol di tengah masyarakat. Kalau tempo hari Parpol bisa laris manis mendulang suara cukup hanya dengan menggandeng tokoh besar agama dan masyarakat. Mulai sekarang maupun di masa mendatang Parpol nampaknya harus siap mulai bekerja keras memeras keringat memulihkan citra partai, mendapatkan simpati dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Rajin turun lansung mendengarkan keinginan dan aspirasi masyarakat, kalau tidak ingin ditinggalkan konstituen dan menjadi partai yang berada di nomor buncit mendapatkan suara menjelang Pemilu maupun Pemilukada. Integritas Caleg maupun Calon Kepala Daerah yang diusung parti juga akan sangat menentukan. Karena itu pola rekrutmen kader partai yang transparan dan jauh dari pola transaksional tentu akan bisa menghasilkan kader berkualitas. Semoga

Berekspresi dan Menggali Potensi Diri

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak sedemikian rupa bagi kehidupan manusia, khususnya di bidang Teknologi Iformasi (TI). Di zama yang sudah demikian moderen seperti sekarang ini, segala sesuatu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan mudah.

Melalui media online (internet). Setiap orang bisa dengan mudah mengetahui tentang segala sesuatu informasi terbaru tentang berbagai hal di seluruh dunia, setiap yang hendak berkomunikasi maupun melakukan transaksi, cukup dilakukan melalui media online.

Mulai dari telepon seluler, jejaring sosial facebook, twitter, bloger maupun mesin melalui mesin pencari googel. Meski begitu keberadaan media online, belum sepenuhnya mampu dimanfaatka secara maksimal oleh sebagian besar masyarakat, terutama sebagian dari teman-teman kalangan muda, pelajar dan mahasiswa. 

Jejaring sosial lebih banyak dimanfaatkan hanya untuk hal yang sebenarnya kurang terlalu bermanfaat dan membuang waktu secara sia-sia, termasuk facebook. Bahkan yang paling parah, ada semacam stigma negatif dari sebagian kalangan kaum intlektual, (dosen dan guru), kalau internetan tidak lebih sebatas pekerjaan kurang produktif dan hanya akan membuang banyak waktu.

Stigma tersebut, sebagian kecilnya ada benarnya juga, kalau sekedar untuk facebook, jelas kurang bermanfaat. Tetapi kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, internet sebenarnya bisa berdampak positif, baik secara intlektual maupun finansial, bagi penggunanya. 

Ngeblog misalkan, selain sebagai wadah mengekspresikan ide, gagasan dan pemikiran, mengasah kemampuan menganalisis berbagai persoalan melalui tulisan, juga bisa menjadi mesin penghasil uang, kalau saja dikelola secara profesional dan uptodate.

Lalu bagaiman seharusnya memanfaatkan media oline, agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual di mata pengunjung, ketimbang menghabiskan waktu untuk facebook dengan membuat status galau dan sibuk membuka profil cewek maupun cowok yang muncul didinding facebook kita, minta kenalan dan nomor handphon. 

Alangkah baiknya teman-teman bisa menggunakan waktu tersebut dengan ikut lomba yang diselenggarakan sejumlah situs website di internet. Belakangan ini banyak sekali situs website di internet yang mengadakan lomba. Dari lomba bloger, menulis, hingga lomba foto, bertemakan pendidikan sosial hingga budaya. 

Hadiahnya juga cukup menggiurkan, cukup untuk biaya nikah...he...he....mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Seperti yang diselenggarakan www.burufly.com, http://awards.xl.co.id, dan situs www.kopasiana.com, beberapa waktu lalu.

Waw hebat kan. Makanya buruan bagi teman-teman yang hobi ngeblog, menulis, dan hobi foto-foto, eit tapi fotonya jangan yang porno ya, tetapi foto yang bagus dan memiliki nilai seni, alangkan baiknya disalurkan pada tempat yang benar, atau dengan kata lain media yang lebih bermanfaat dan menguntungkan. 

Di bawah ini merupakan salah satu lomba menulis dan foto yang diselenggarakan perusahaan telekomunikasi xl. Makanya buruan daftarkan diri kamu segera ke alamat yang sudah saya tuliskan di atas, mengingat untk lomba menulis dan foto yang diselenggarakan xl.

Batas ahir sampai dengan tanggal 31 agustus, sedangkan lomba foto dari www.burufly.com dari tanggal 20 Agustus sampai dengan 20 september 2013. Ekspresikan dirimu, tunjukkan kemampuanmu, buktikan kalau kamu pasti bisa. Buktinya www.turmuzitur.blogspot.com juga bisa. Kalau mereka bisa, kita juga pasti bisa. Selamat berkompetisi

Telekomunikasi dan Pembangunan Pendidikan, Ekonomi Berbasis Pemberdayaan

www.turmuzitur.blogspot.com
Ayomenulis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, telah membawa dampak sedemikian rupa bagi perkembangan, kemajuan dan peradaban manusia dalam berbagai sisi dan bidang kehidupan. Mulai dari prilaku, gaya hidup sampai menyangkut soal pola pikir manusia dari tradisional menjadi moderen.

Pencapaian besar manusia saat ini yang paling monumental adalah, kemajuan di bidang Teknologi Informasi (TI), yang kemudian mengantarkan manusia menuju puncak keemasan gilang gemilang. TI tidak saja telah mampu menghadirkan warna baru bagi peradaban manuisa, tetapi telah menjadi urat nadi tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Setiap aktivitas dilakukan manusia hampir tidak bisa terlepas dari TI. Keberadaan TI di tengah masyarakat juga tidak lagi sebatas kebutuhan sampingan, bahkan sudah menjadi kebutuahan primer. Khususnya teknologi bidang telekomunikasi. Dari sisi kegunaan dan manfaat tekhnologi telekomunikasi juga tidak lagi bertumpu sebatas kebutu privasi sebagai sarana/media melakukan komunikasi.

Tekhnologi telekomunikasi telah digunakan sebagai salah satu media cukup efektif melakukan transformasi ilmu pengetahuan di tengah masyarakat, dengan jangkauan luas, yang tidak terikat tempat, ruang dan waktu. Menyajikan informasi, tentang berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat, dan lembaga pendidikan secara cepat dan akurat.

Melalui telekomunikasi memungkinkan setipa masyarakat maupun pelajar bisa belajar dan mengakses informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan pendidikan dimanapun, kapanpun. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang segala hal yang berkaitan dengan kehidupan dan kebutuhan hidup manusia. Belajar Tidak harus bertumpu pada guru dan buku semata.

Peran Operator.
Adanya berbagai kemudahan, tingginya kebutuhan akan informasi dan sarana komunikasi, mejadikan sebagian besar masyarakat kalangan berpendidikan, pelaku usahan hingga masyarakat biasa menjadi ketergantungan dan tidak bisa jauh dari jasa telekomunikasi dalam setiap aktivitas yang dijalankan.

Operator sebagai titik sentral pengatur kendali layanan dan jaringan, sangat menentukan dalam menjawab hasrat masyarakat pengguna jasa telekomunikasi yang demikian besar, mendapatkan akses informasi secara lebih cepat, melalui kualitas layanan diberikan, serta bisa memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Terlebih masyarakat pinggiran dan pedalaman yang seringkali diidentikan dengan daerah tertinggal, karena keterbatasan akses informasi dan kurang mendapatkan perhatian pemerintah. Industri telekomunikasi melalui operator, memiliki tanggung jawab besar, mengambil peran, pro aktif menjawab persoalan tersebut.

Selain soal peningkatan kualitas layanan, operator juga dituntut bisa lebih kreatif melakukan inovasi dan berbagai terobosan baru, yang bisa membuat masyarakat, tidak saja memanfaatkan jasa telekomunikasi sebatas alat melakukan komunikasi, juga menjadi media pembelajaran melalui akses informasi, dengan biaya murah dan mudah, sebagai bentuk peran serta memajukan pendidikan, ekonomi daerah pinggiran dan pedalaman.

XL, Peluang dan Tantangan.

Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi besar, dengan jangkauan luas. XL melalui operator telah meluncurkan berbagai program dan memberikan kemudahan bagi pelanggan pengguna setia XL. Beberapa di antaranya untuk bisa mengakses informasi atau melakukan komunikasi melalui jejaring sosial berupa facebook, yahoo, gmail maupun akses informasi melalui mesin pencarian googel, cukup dilakukan menggunakan telepon seluler.

Memungkinkan siapa dan dimana saja masyarakat, pelajar dan kalangan pengusaha bisa dengan mudah mengakses informasi tentang berbagai hal di seluruh penjuru dunia, mulai informasi pendidikan, bisnis termasuk informasi menarik lain melalui media online, tanpa harus menggunakan laptop atau datang ke jasa internet, hotspot datang ke perpustakaan membaca koran maupun mendengarkan ceramah guru mata pelajaran.

Ini, membuktikan, bahwa keberadaan XL sebagai prusahaan telekomunikasi tidak semata didirikan dan diniatkan sebagai prusahaan komersil Berorientasi mencari keuntungan semata, melainkan, juga hadir turut serta berkomitmen, bersama stakeholder lain termasuk pemerintah dan pemegang kebijakan lain memajukan dunia pendidikan dan prekonomian masyarakat, khususnya masyarakat daerah pinggiran dan pedalaman di Indonesia.

Meski demikian, XL tidak cukup harus berpuas diri dengan pencapaian dan program yang sudah dilakukan, melainkan terus melakukan berbagai trobosan dan inovasi terbaru di bidang layanan. Sebab kualitas layanan memuaskan biasanya menjadi pertimbangan paling diutamakan oleh masyarakat penggunan jasa layanan telekomunikasi, tetap setia pada jasa layanan yang sudah maupun akan digunakan.

Hal ini penting dilakukan, kalau ingin pengguna layanan XL lama maupu baru bisa tetap dipertahankan, dan tidak berpindah ke jasa layanan telekomunikasi lain. Apalagi dengan tingkat persaingan demikian ketat dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi lain, yang terus berinopasi dan berlomba menawarkan berbagai program kemudahan guna mengambil simpati pelanggan.

Merespon secara lebih cekatan setiap masukan dan keluhan dari pelanggan, termasuk dengan rutin melakukan surve atau polling kepuasan pelanggan mengenai kualitas layanan diberikan. Persoalan lain yang meski harus menjadi perhatian serius operator adalah masalah jaringan yang sering mengalami gangguan, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan.

Gangguan jaringan sudah pasti terjadi, dan seringkali dikeluhkan masyarakat pengguna jasa layanan telekomunikasi XL, tidak saja berlansung di daerah pinggiran, bahkan di masyarakat perkotaan sebagai pusat layanan, gangguan soal jaringan banyak dikeluhkan. Untuk itu langkah perbaikan layanan dan jaringan harus terus dilakukan.

Sebab selain bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan, yang bisa dimanfaatkan rival memenangkan persaingan, juga sebagai salah satu cara memeliharan loyalitas pelanggan. Semoga

Ayo Menulis