Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Sejuta Tawa di Malam Istimewa


 Menyambung kisah perjalanan dinas, melakukan kunjungan ke tempat tinggal dua kawan di Sumbawa beberapa hari lalu, terasa masih sangat berkesan, bagaimana kami bisa becanda dan tertawa lebar dan saling olok sebagai salah satu menu pembuka ketika bisa berkumpul dengan kawan Nurdin la’ok, Mahes, Sulaedi dan salah satu pendatang baru, Aisah

      Aisah  saya sebut pendatang baru, kare masih anak kecil dikalangan kami berempat, yang memang sudah sejak lama berteman. O ya menyambung kisah kemarin, pagi harinya Sabtu (11/05/2013) saya, kawan Sulaedi dan Nurdin, pagi2 sekali sudah bangun, menikmati udara pagi demikian segar, di sekitar rumahseparuh, setelah menunaikan ibadah shalat subuh.
www.turmuzitur.blogspot.com


Meski termasuk daerah kering, lokasi disekitar rumahseparuh milik kawan Nurdin cukup mengasikkan untuk dipandang, khususnya di pagi hari, tetesan embun, hamparan sawah di penuhi tanaman padi dan pemandangan alam pegunungan demikian hijau dan memikat, menjadikan suasana pagi menjadi terasa sangat indah.

Terlebih pagi itu, kami juga disuguhi dengan hidangan pisang goreng dan secangkirkopi hangat juga oleh  nyonya besar dar bin Nurdin bersama calon nyonya besar Aisah/mainan konci bin Sulaedi Markopolo, menambah suasana pagi semakin hangat. Tur, coba ente telpon adik Cosmu alias Mahes dulu, suruh dia ke sini kata Nurdi

Tanpa diinstruksi dua kali akupun lansung menghubungi kawan Mahes,..halo cakep ayolah cepat kesini sudah kita tunggu ni, “sebentar dulu turmuzi aku masih banyak pekerjaan ni, nanti aku ke sana”. Wah luar biasa dong ente, makin tinggi ja jam terbangmu kataku. “ya ialah ancur kata Mahes sambil ketawa terbahak-bahak
Malam harinya sesuai rencana, kami agendakan bakar ayam jago, disamping rumahseparuh.

Sementara kawan Mahes mengumpulkan kayu bakar, saya dan nurdin membersihkan bulu2 ayam, sementara kawan sulaedi dan mainan konci pergi berkunjung ke rumah bakal calon mertuanya.......he.....he....he....kayak pemilihan Gubernur dan Bupati ja, pakai kata bakal calon segala

Ayam bakarpun matang, kami berkumpul bersama santap malam didepan rumahseparuh, beralaskan alas tikar. Wah! Kita makan tanpa sambal beberok rasanya gk seru, kata kawan mahes, dasar manusia pemakan sambal lho kataku pada mahes, pantesan ja muka ente kering dan panas, karena kebanyakan makan sambal kataku sama kawan mahes, sontak disambut tertawa lebar kawan nurdin, sulaedi, mainan konci dan istrinya nurdin

 Ah turmuzi, daripada mukan ente gelap dan gosong begitu, balas mahes, kemudian langsung disambut ketawa teman lain. Ya dh coba kamu adik mainan konci uji kelayakan dulu, buatin kita sambal beberok, eit.....eit.....eit....apa maksudnya dulu dengan kata uji kelayakan kata kawan sulaedi, tampil maju tak gentar, berani mati pasang badan membela Juliet mainan konci

Ah kawan sulaedi ni, terlalu berapoloji dan mendiskripsikan, endeku reni, arak hantu, selorohku mengejek. Santap malampun siap, kami makan bersama dengan lahap, yang sesekali dibarengi ketawa.....di tengah nikmatnya santap malam, kawan sulaedi nyeletuk, coba mahes jangan ada yg tersisa ayamnya, tu tulang2nya besar2, dihabisin juga di sambut ketawa kami semua. He....he....he...Juled jelek kamu, mukamu mirip TKI......kak....kak....kak.....


2 komentar

17 Mei 2013 pukul 02.15

Halo, senang Anda menjadi member blog Ini Yang Aku Tulis. Saya melihat Blog Ayo Menulis ada lebih dari satu, Yang saya ingat Ayo menulis O Solichin dari Bogor, dan satu lagi ? trus dlm tulisan di atas ada sebutan RumahSeparuh<ada kaitan dengan judul blog Rumah Separuh? Terima kasih.

Reply
17 Mei 2013 pukul 17.36

ya mungkin kebetulan saja punya nama yang sama. terimakasih juga atas komennya

Reply

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis