Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Kalau Mereka Bisa, Saya Pasti Bisa


Manjadda wajadda (dimana adakemauan disitu ada jalan). Ya kutipan kalimat ini dalam perjalanannya telah menjadi semacam kalimat pemantik, spirit dan penyemangat bagi sebagian mereka mendapatkan sesuatu, yang terkadang kelihatan sulit untuk didapatkan, tetapi dengan semangat, tekad dan kemauan kuat selalu ada jalan untuk mendapatkan apa yang selama ini dinginkan.

http://www.turmuzitur.blogspot.com/
Tadi malah ketika saya sedang asik-asiknya mengutak atik blog, melayani beberapa teman yang komen mengenai postingan saya di blog dan sambil facebook. Tiba-tiba dari sms facebook masuk ke halaman dinding saya. Setelah aku cek, sms facebook yang masuk ternyata datang dari kawan, senio sekaligus guru SEO saya, Cos bin Khair atau nama kerennya biasa disapa Mahes.

Melihat isi pesan facebook yang dikirimkan kawan Mahes Tadinya saya sebenarnya agak malas juga membuka sms berisi lingk kompasiana tersebut. Tetapi melihat judul yang tertera, terlebih yang punya alamat tersebut saya hafal betul. Laudza Maia salah satu alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) RO’YUNA, berarti juga senior saya.

Hem...ralat sedikit, saya enggan membuka alamat tersebut sebenarnya bukan tidak suka sama orangnya, wah bisa kualat saya durhaka sama senior. Apalagi tulisannya, bagi saya cukup bagus dan mengalir. Sampai setiap postingan tulisannya selalu aku baca dan ikuti. Senior satu ini, semenjak mahasiswa sampai sekarang, meski sudah menjadi ibu rumah tangga (IRT) memang lumayan produktif menulis di jejaring sosial facebook maupun kompasiana.com.

Tertapi terus terang saya sama Laudza Maia memang sedilit agak Jaka Sembung, alias tidak nyambung. Beberapa kali saya terlibat perdebatan dengan dia di facebook...he,,,,he....he....itulah turmuzi, bukan turmuzi namanya kalau tidak melawan. Jangankan manusia, Bahkan setanpun kalau bisa dilawan, pasti akan dilawan, dasar memang keras kepala...ha...ha....ha...dalam dunia persilatan perbedaan pandangan memang sudah biasa

Merasa penasaran dengan tulisan tersebut, saya lansung klik. Setelah terbuka dan membaca isinya, PSK yang dimaksud ternyata bukan seperti yang ada dalam pikiranku sebelum membuka tadi, Pekerja Seks Komersial (PSK) melainkan singkatan dari Pekerja Sosial Kemasyarakatan. Tetapi hal lain paling menarik perhatian saya di kompasiana milik Laudza Maia tersebut, baru beberapa menit diposting, jumlah pemmembaca tulisanya mencapai angka sampai 200 termasuk komentar juga.

Terus terang dalam hati saya merasa iri sekaligus kagum dengan Laudza Maia, hampir setiap tulisan yang dia posting di http://www.kompasiana.com/dashboard/turmuzi, pengunjungnya rata-rata di atas seratus. Hal ini disebabkan selain aktik mengupdate tulisan, gaya penulisan juga saya lihat lumayan mengalir. Setelah puas melihat tulisan tersebut, saya kemudian diam duduk termenung sambil dalam hati berkata “ah kalau Laudza Maia Bisa, Turmuzi Juga Bisa

Semenjak saat itu, saya berjanji untuk rajin mengupdate tulisan setiap harinya di blog www.turmuzitur.blogspot.com-ayomenulis dan di link kompasiana.com...he....he...he....manjadda wajadda



Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis