Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Kaya Harta, Baru Bicara Cinta


http://www.turmuzitur.blogspot.com/
Ayomenulis. Malam kamis kemarin saat saya sedang asik membuka dan mempelajari tentang SEO. Secara tidak sengaja saya membuka postingan salah seorang member bercerita bagaiman dia menceritakan semangatnya mengelola dan mengupdate tulisan di blognya turun naik dengan alasan dan dalih beragam, kebetulan alasan terahir saat saya membaca ceritanya mengenai penyebab semangatnya kembali menurun mengupdate blog, gara-gara diputusin oleh pacarnya.

Sontak postingan teman member tersebut seketa lansung mendapat komentar beragam dari teman member lain. Dari sekian banyak komentar yang terposting didinding blog tersebut. Ada salah satu komentar cukup menarik perhatian saya “Gan ente ini kerjaanmu galau terus, gara-gara cinta lagi kalau galau terus kapan mau maju, sekarang ini, tidak penting kaya cinta, yang terpenting bagaimana kita kayaharta. Kalau harta sudah dipunya, cinta dan wanita didapat, dan bisa datang denga sendirinya”.

Membaca komentar tersebut, aku sedikit senyum-senyum semdiri, karena bagaimanapun
http://www.turmuzitur.blogspot.com/
bisa jadi saya termasuk bagian dari komentar tersebut. Disisi lain membaca komentar tersebut setelah aku pikir-pikir mungkin ada benarnya juga. Saya jadi teringat pada sosok Jendral Djoko Sosilo, tersangka korupsi Kakorlantas Simulator surat izin mengemudi, meski tampang sudah tua tetapi dikelilingi banyak wanita cantik dan muda.

Presiden PKS, Ustaz Akhi Lutfi Hasan Ishak (LHI), tersangka KPK kasus kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Sosok manusia dari sisi permukaan nampak suci, rajin beristigfar, jenggot mengikuti sunnah Nabi, jidad kehitaman, entah karena benaran rajin shalat, ataukah sengaja dihitamkan, juga banyak dikelilingi wanita ABG. Tidak tanggung-tanggung karena Akhi LHI bernaung di bawah partai bernafaskan islam, memanggil wanita dekat bahasa mami, umi dan pustun.

http://www.turmuzitur.blogspot.com/
Tidak kalah hebohnya akhi Ahmad Fatanah, bak pangeran dari kayangan juga memiliki banyak koleksi wanita pilihan, dari mahasiswa kontrakan, hingga artis bertubuh seksi danmenggemaskan. Dari harga pun bervariasi, dari 100 ribu harga daging sapi, 10 juta harga daging Maharani, daging Ayu Azhari, serta daging lainnya....ha....ha....ha....nikmat dan menyehatkan mungkin ya, bisa menikmatimati daging setiap hari. Makanya kaya harta dulu, baru bicara cinta, biar hidup lebih sentosa seperti komandan DS, uztaz LHI dan akhi AF 

1 komentar :

Anonim
4 Desember 2013 pukul 01.38

di salah satu jejaring sosial teman saya juga bicara tentang tipe pria. ngumpul semua setuju satu suara, pria idaman adalah yang kaya harta. saya disini agak berbeda pemikiran ya. saya sebagai seorang perempuan yang sekiranya memiliki pendidikan, berfikir bahwa cinta yang utama. karna selipun kaya, saya tidak akan mau kalau tidak cinta. bukan agar ingin terlihat tidak "matre", tapi ini prinsip. berkali kali saya dijodohkan dengan pria kaya, saya tolak karna saya tidak cinta. bukan berarti saya juga mau dilamar dengan modal cinta saja dan hidup susah selamanya. dengan modal pendidikan dan ilmu yang saya sendiri punya, saya yakin saya mampu berdiri sendiri tanpa berharap dari pria. dan sesuai yang orangtua saya beritahu, minimal saya akan memilih pria dengan strata pendidikan sama dengan saya. lalu dari sanalah hidup akan dimulai. tidak perlu memilih yang kaya. perbanyaklah ilmu untuk bekal masadepan. tidak perlu bergantung, bangunlah bersama masadepan. biar rezeki cukup tuhan saja yang atur. :))

Reply

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis