Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Meruntuhkan Dominasi Politik Ketokohan.


Jokowi
Pemilihan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yang berlansung hari, akan menjadi bukti, saksi sejarah sekaligus pelajaran berharga bagi masyarakat indonesia, dan sederetan politisi NTB, khususnya masyarakat NTB.

dan Kalau sampai pasangan Jokowi Ahok terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, akan menjadi catatan dan pelajaran penting bagi kita, bahwasanya memilih pemimpin yang bisa menciptakan perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat, semestinya bukan lahir atas dasar ketokohan, warisan apalagi karena faktor keturunan.

Tetapi memilih pemimpin berdasarkan bukti dan prestasi kerja secara nyata, bukan atas dasar banyaknya penghargaan yang didapatkan, banyaknya pujian, ucapan selamat dan seringnya memasang iklan pencitraan.

sosok jokowi semestinya banyak dijadikan sebagai teladan bagi sebagian besar kepala daerah dan sejumlah politisi di NTB yang sebagian besar waktunya dihabiskan menghabiskan anggaran dan sibuk membangun pencitraan.

Saya rasa sudah saatnya masyarakat NTB dalam menentukan pilihan lebih sedikit rasional, bukan emosial memilih pemimpin hanya karena dia ditokohan, faktor keturunan, karena tidak akan bisa membawa kesejateraan, malahan tidak menutup kemungkinan aakan semakin menimbulkan kemiskinan dan kemelaratan, karena pemimpin model ini biasanya kerjaanya cuma sibuk bagi2 kekuasaan, membangun pencitraan.

Isu maupun faktor agama saya rasa sudah tidak layak jual dan basi dijadikan sebagai ukuran menentukan pilihan, karena tidak jarang agamapun dalam kancah politik seringkali diperjual belikan oknum calon kepala daerah dan politisi demi mendapatkan kekuasaan

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis