Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Semanis Tuaq Pusuk Lestari

Senin kemarin cuaca siang cukup panas menyengat, membuat badan rasanya gerah dan lengket akibat keringat dingin bercucuran dari badan. Sehabis dari kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Utara (KLU), saya memutuskan tidak langsung pulang dan memilih mampir beristirahat di pusuk (puncak) gunung Lestari melepas lelah.

Menikmati indahnya pemandangan alam pegunungan dari atas perbukitan, ditemani sebotol tuaq manis dingin. Badan yang tadinya lelah dan berkeringat terkena sinar matahari seketika hilang. Wisata pegunungan pusuk Lestari bagi sebagian masyarakat pengguna jalan yang hendak ke KLU, maupun dari KLU ke Kota Mataram, termasuk wisatawan lokal dan mancanegara yang hendak berlibur ke Gili Terawangan, Gili Air dan Nangu di KLU.

Selain dijadikan sebagai tempat beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh dan jalan menanjak dari bawah pegunungan. Tidak sedikit dari masyarakat termasuk wisatawan memang sengaja datang dan menjadikan pusuk gunung lestari sebagai tempat rekreasi. Pusuk Lestari merupakan Jalan pegunungan yang menghubungkan antara Kota Mataram dengan KLU.

Selain terkenal dengan suguhan alam pegunungan demikian indah dan eksotis, dengan deretan pepohonan hijau yang masih sangat alami. Pusuk Lestari juga menyuguhkan pemandangan binatang hutan berupa puluhan monyet yang bersliweran disepanjang jalan. Dari pusuk Lestari masyarakat dan wisatawan juga bisa menyaksikan secara lansung tiga Gili yang selama ini ramai dikunjungi dan dijadikan sebai tujuan utama berlibur wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain dikenal dengan pemadangan alam pegunungan masih hijau dan alami, pusuk Lestari juga dikenal sebagai penghasil tuaq manis. Bagi sebagian masyarakata Lombok, Tuaq manis sudah demikian melekat dan menjadi ciri khas dari pusuk lestari. Tidak heran setiap orang menyebut pusuk, tuaq manis sudah pasti akan terbayang dikepala.

Menemukan tuaq manis di pusuk tidak sulit. Hampir disepanjang jalan sampai mencapai puncak, deretan warung kecil berjejer menyediakan tuaq manis botolan aqua kecil dan besar. selain itu penjual juga menyediakan tuaq manis dingin. Cocok sekali dijadikan minuman pelepas lelah dan dahaga, terutama pada musim panas seperti sekarang, setelah menempuh perjalanan jauh.

Tidak heran pada waktu tertentu tuaq manis yang dijual penduduk sepanjang jalan pusuk diserbu pembeli. Rasanya yang manis dan segar, menjadikan tuaq manis pusuk Lestari tetap diburu pembeli, baik sekedar dijadikan minuman pelepas dahaga, maupun sebagai minuman oleh-oleh. Harganya pun murah meriah dan cukup bersahabat.

Sehingga orang yang berkantung tipis sekalipun bisa dengan mudah mendapatkan maupun menikmati manisnya tuaq manis pusuk Lestari. Satu botol aqua tuaq manis ukuran kecil bisa didapatkan cukup dengan uang Rp.3000. Sementara untuk tuaq manis berukuran botolan aqua besar, cukup membeli hanya dengan uang Rp. 5.000.

Bagi sebagian masyarakat Lombok menikmati manisnya tuaq manis pusuk lestari mungkin sudah tidak asing lagi.Tapi bagi anda dari luar Lombok NTB, kalau berlibur ke Lombok rasanya kurang sempurna, rugi dunia ahirat kalau tidak berkunjung ke pusuk gunung Lestari, he….he….jadi lebay.

Tapi baiknya memang menyempatkan waktu memanjakan diri anda berwisata alam pegunungan sambil menikmati manisnya tuaq manis pusuk Gunung Lestari kalau tidak ingin menyesal seumur hidup…he….he…

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis