Pepih Nugraha, pengelola blog warga www.kompasiana.com saat sharing dan berbagi pengalaman menulis di acara workshp Jurnalisme warga di hotel Mercure Alam Sutra Serpong Tanggerang Selatan |
Ayomenulis Saya termasuk beruntung bisa medapatkan kesempatan mengikuti
workshop jurnalisme warga bersama
teman peserta dari daerah lain yang diselenggarakan Kemitaraan di hotel Mercure
Alam Sutra Serpong Tanggerang Selatan, 26-30 Agustus
Bagaimana memanfaatkan sosial media sebagai gerakan bersama
membangun kesadarah masyarakat, khususnya terkait pelayanan publik bersih dan
transparan yang saat ini sedang gencar dilakukan dan menjadi gerakan bersama lembaga
dan kelompok masyarakat sipil di daerah
Acara tersebut menjadi menarik, karena yang hadir sebagai
nara sumber merupakan tiga orang punggawa dan pengelola dapur blog warga www.kompasiana.com, Pepih Nugraha,
Nurullah dan Iskandar Zulkarnain yang memberikan pencerahan, pemahaman dan
pengetahuan baru tentang menulis, terutama bagaimana menulis dan menyebarkan
informasi dengan gaya penulisan jurnalisme warga
Kehadiran dan perkembangan sosial media demikian luar biasa,
arus informasi yang cepat bisa diakses, tidak terikat tempat, ruang dan waktu.
Proses penulisan dan penyebaran informasi tidak lagi bertumpu dan hanya bisa
dilakukan jurnalis, reporter termasuk wartawan, melainkan bisa juga dilakukan
warga biasa dari berbagai latar dan profesi
Kelompok masyarakat yang berhimpun melalui sosial media (blog
warga) telah menjadi kekuatan baru dalam proses penyebaran informasi kepada
warga lain di seluruh penjuru dunia, melalui kegiatan jurnalisme warga
Banyak pencerahan baru didapatkan selama mengikuti pelatihan,
bagaimana menulis dan melaporkan suatu pristiwa dengan bahasa sederhana dan
bisa dengan mudah dipahami warga, tidak menggurui, terlalu banyak berwacana dan
tidak menulis sesuatu secara berulang dan menghamburkan kata-kata
Peserta workshop jurnalisme warga nampak serius mengikuti jalannya pelatihan |
Pelajaran paling berharga dan sempat membuat mental jatuh,
ketika diminta untuk menulis artikel kemudian dibahas dihadapan peserta
workshop lain oleh salah satu nara sumber dari kompasiana, Zulkarnain Iskandar,
tulisan saya dibabat habis, karena terlalu banyak kata pengulangan
Padahal sehari sebelumnya saya sempat merasa senang, karena
tulisan saya “Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat” dimuat di salah satu
harian lokal NTB. Tapi terus terang meski komentar Zulkarnain Iskandar dan Pepi
Nugraha sempat membuat mental down
setidaknya juga telah memberikan suntikan semangat baru bagi saya untuk tetap
menulis lebih baik lagi
Terus terang saja, kesibukan aktivitas, semangat yang
terkadang turun naik dan suasana hati menjadikan saya jarang membaca buku
maupun tulisan orang , untuk memperkaya kosa kata, meski hal tersebut
sebenarnya bukan sebagai suatu alasan pembenaran
Tapi saya selalu meyakini akan satu hal, bahwa pengalaman
adalah guru berharga dalam kehidupan. Bertemu, diskusi dan sharing pengalaman dengan
orang-orang hebat dengan kemampuan menulis hebat, jauh akan lebih baik sebagai motivasi
menghasilkan tulisan berkualitas, daripada harus menjadi penulis jago kandang
Posting Komentar