Menulis Sebagai Aktifitas Menyenangankan, Bukan Keterpaksaan

Rumah Murah Bagi Masyarakat, Mungkinkah?



www.turmuzitur.blogspot.com
Beberapa hari lalu, seorang teman secara iseng memposting gambar koran di group BlackBerry dengan berita utama berjudul tahun 2015 wartawan yang masih bujang siap-siap dipecat. Meski tulisa tersebut sekedar iseng, tapi setidaknya telah mengundang respon dan komentar beragam dari anggota group lain.

Respon paling santer berupa kritikan tajam datang dari anggota yang masih bujang, mengenai keberanian mengambil keputusan untuk menikan, dengan pertimbangan belummemiliki rumah sebagai tempat tinggal dan penghasilan/gaji yang sampai sekarang dinilai masih terbilang rendah

Memiliki rumah dengan harga murah, mungkin hampir menjadi harapan, impian, cita-cita dan dambaan setiap orang. Lebih-lebih bagi mereka yang berasal dari kelompok masyarakat kalangan menengah ke bawah, dengan tingkat penghasilan rendah, yang sampai sekarang terpaksa harus tersandra menempati rumah kontrakan dan kos-kosan

Kata rumah murah, secara sepintas memang kedengaran indah, menggugah selera dan hasrat setiap mereka yang belum memiliki termpat tinggal, termasuk ribuan bahkan ratusan juta masyarakat kepala keluarga (KK), buruh dan pekerja kasar, sampai sekarang terpaksa harus menempati rumah kontrakan, dan sebagian lagi harus tinggal menempati rumah kumuh berjejalan di daerah pinggiran bantaran kali dan kolong jembatan

Kota Mataram, termasuk Kota yang hampir sebagian besar masyarakatnya hidup dengan kondisi permukiman cukup memperihatinkan, kumuh dan tidak layak huni, terutama bagi kelompok masyarakat yang bermukim di daerah pinggiran dan bantaran kali di Kota Mataram, dengan dinding bedek dan beratapkan seng seadanya

Meski Pemkot Mataram telah berupaya mengatasi persoalan tersebut, melalui program bedah rumah bagi masyarakat miskin, termasuk dengan membangun rumah susun sewa murah (Rusnawa), tapi program tersebut belum sepenuhnya maksimal mengatasi permasalahan rumah kumuh dan membantu masyarakat bisa memiliki dan menikmati rumah layak huni

Program kebijakan pemerintah berupa pembangunan Rusnawa termasuk program bedah rumah tidak pernah bisa terlepas dari kebijakan berbau politis dan nepotisme. Sehingga seringkali program tersebut tidak tepat sasaran dan memberikan hasil maksimal, sebagai solusi mengatasi persolan rumah kumuh dan membantu masyarakat mendapatkan rumah layak huni, sebagaimana diharapkan.

Subsidi Silang

Membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah termasuk kelompok masyarakat dengan tingkat penghasilan rendah bisa menikmati dan mendapatkan rumah murah dan layak huni, selai melalui program bedah rumah dan pembangunan Rusnawa, juga bisa dilakukan melalui kerjasama dengan sejumlah perusahaan pengembang perumahan yang ada di NTB, khusunya Kota Mataram

Bentuk kerjasama  dilakukan, bisa saja melalui pemberian subsidi silang kepada para pengembang, supaya mau membangun perumahanmurah dan layak huni bagi masyarakat. Kalau mau berbicara mengenai efektif dan efektivitas, program rumah murah melalui subsidi silang sesunggunya lebih efektif memberikan hasil maksimal, dengan jangkauan penerima manfaat lebih besar

Subsidi silang tersebut dilakukan dengan menyediakan sejumlah lahan kepada pihak pengembang, sementara pihak pengembang membangun perumahan di atas lahan yang sudah disediakan pemerintah, dengan harga murah dan layak huni bagi masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan menengah ke bawah.

Selain melalui kebijakan subsidi silang, pembangunan rumah muran dan layak huni bagi masyarakat juga bisa dilakukan Pemda NTB maupun Pemkot Mataram dengan mengatur dan membatasi izin penguasaan lahan bagi perusahaan pengembang perumahan melalui aturan izin mendirikan bangunan (IMB) dan hak guna bangunan (HGB)

Celah tersebut bisa digunakan untuk melakukan negoisasi atau membicarakan kesepakatan barter antara pemerintah dengan para pengembang, bahwa untuk bisa mendapatkan izin penguasaan lahan lebih luas, maka separuh lahan tempat mendirikan perumahan tersebut,  harus mau disisihkan untuk membangun rumah murah. Dengan demikian persoalan rumah murah dan layak huni bagi masyarakat, sedikit tidak mampu dipenuhi

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan

Ayo Menulis