Ayomenulis. Setiap segala sesuatu diciptakan tuhan berpasang-pasangan, ada tangis ada tawa, ada pria ada wanita. Dalam kehidupan setiap orang/manusia juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih hidup sederhana atau sejahtera dan kaya. Dalam pandangan masyarakat moderen yang dalam menjalani kehidupan cendrung sedikit martrialistik.
Maka kalau mau hidup sejahtera dan kaya jadilah pengusaha, penguasa dan sosok manusia luar biasa, segala sesuatu yang disuka, tidak disuka bahkan yang mustahil secara logika, termasuk memiliki banyak wanita seksi muda dan menggoda, yang dalam pandangan mereka yang tidak punya harta dan kuasa bisa dengan mudah didapatkan.
Sebaliknya kalau mau hidup seder, biasa-biasa, jadi orang bijaksana jadilah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan rakyat jelata....he....he....he...siapa bilang PNS tidak bisa kaya, buktinya Gayus Tambunan, pegawai Pajak yang hanya berpangkat golongan III A bisa menikmati tumpukan harta dan rumah bagaikan istana. Irjen Djoko susilo (DS) tersangkan korupsi pengadaan alat simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memiliki aset berupa tanah, gedung dan rumah mewah dengan fasilitas mewah, dihiasi sederetan wanita muda,cantik dan menggoda.
Denganharta dan kekuasaan pula, sederetan wanita muda dari yang masih duduk di bangku SMA sampai artis papan atas, masih cantik, muda, seksi dan menggoda dengan belahan buah dada yang menggugah selera, menjadikan mereka yang berkuasa dan memiliki banyak harta, bagaikan raja, hidup damai sentosa disorga, di dalam terdapat sungai-sungai yang di bawahnya mengalir sungai berisikan air susu.
Mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ustaz akhi Lutfi Hasan Ishak (LHI) contohnya, dengan harta, kekuasaan ditangan, dan bermodalkan partai berlabel dan bersimbolkan agama, jenggot mengikuti sunnah Nabi, dengan jidad kehitaman di kening sebagai topeng menutupi kebusukan dan kemunafikannya.
Menjadikan akhi LHI demikian mudah melenggang mendapatkan apa saja diinginkan harta berlimpah dari hasil korupsi dan wanita pilihan dengan belahan buah dada menganga (sorga dunia) pusthun dan jawa syarkia. Termasuk akhi Ahmad Fatanah (AF) dikelilingi puluhan wanita seksi dan menggoda, dari 100 juta harga daging sapi, 10 juta harga daging Maharani, Ayu Azhari dan wanita lain.
Sekali lagi semua itu mereka dapatkan karena harta dan kekuasaan. Tetapi karena harta, kekuasaan dan wanita pula mereka yang tadinya bisa melenggang bebas berbuat semaunya, berwibawa disegani dan dihormati banyak mata, tertawa bersuka ria, berfoya bersama keluarga teman sahabat, memiliki dan menikahi banyak wanita harus mendekam dipenjara jadi tersangka menanggung malu meratapi nasib sebagai terpidana.
Posting Komentar