Sekitar
beberapa hari kemarin, seorang kawan yang kebetulan bekerja dan tinggal di Sumbawa
menelpon, memeberitaukan saya kalau dia akan datang berlibur ke Mataram “halo
ancur, besok aku mau ke Mataram, jemput aku di rumah atau kalau tidak bisa, diterminal
bertais aja”, oke mantap tailing nyumon sahutku
Bertemu
dengan orang yang dulunya, merupakan kawan seperjuangan, senasib dan
sepenanggungan sewaktu masih sama-sama menjadi mahasiswa dan aktivis kampus, bagi
saya dan teman-teman lain, memang menjadi momen tidak pernah terlewatkan, bercanda
dan tertawa lebar sepuasnya, ditemani secangkir kopi dan rokok. Kalau sudah
begitu rasanya NTB milik kami.
he.......he.....he........eit
redaksinya sengaja saya pakai kata “kami”, sebab kalau redaksinya “NTB Milik Bersama”,
nanti saya disangka sedang kampanye. Wah bisa gawat gua, kena serangan ajian
segoro geni Empu Tong Bajil, ajian tapak kuisa Dewi Sambi atau ajian pancasona
Durgandini dalam film Angling Dharma, daripada kena ajian mereka, mendingan
kena serangan fajar amplop tim sukses, yang lebih
dahsyat.....kak.....kak.....kak.....he....he....jadi nggak nyambung
Okey
kembali ke laptop. Selama tiga hari lamanya, dari jum’at sampai hari minggu
kemarin, kami manfaatkan bersama kawan-kawan di Mataram ngumpul bareng,
khususnya dengan teman alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) RO’YUNA, IAIN
Mataram termasuk pengurus sekarang, berdiskusi dan berbicara banyak hal
terutama sekali terkait bagaimana supaya tradisi menulis melalui jejaring
soial, berupa facebook, twiteer dan blog bisa terus diplihara dan tetap dilakukan.
Maka
dalam kesempatan tersebut terbentuklah komunitas menulis Akademi Berbagi (@kbid),
yang di gawangi Yusuf Tantowi, yang juga direktur Best Practics Mataram, dengan Ahmad Jumaely sebagai wakil. @kbid
nantinya akan menjadi inisiasi bagaimana menulis bebas.
Hari terahir
di Mataram, tepatnya minggu malam, saya habiskan waktu menikmati udara malam dan
foto bersama kawan Sulaedi, Ahyar Rosiadi dan Coes Khair di pantai Ampenan, sebelum
kawan Coes kembali ke Sumbawa jam sepuluh malam. Malam itu saya berempat habis habisan saling
olok, saling ejek, dan saling komentari, mulai dari soal watak sampai muka. Terkadang
memang saling caci maki dengan kalimat yang pada dasarnya tidak elok untuk
didengar, tetapi dengan begitulah kami bisa cair dan tertawa.
Coba
ente julet foto saya dulu sama Ahyar dan Turmuzi. Kira-kira siapa yang paling
cakep di antara kita berempat, setelah melihat hasil jepretan kamera, secara
sepontan Coes tertawa,,,,,ha,,,,,,ha,,,,wah muka kamu jelek turmuzi, mana muka
ente, gk kelihatan berantakan begitu, pantasan saja kamu gk laku, sudah gk
romantis lagi, ahyar, juled muka ente juga ancur, kata Coes sambil tertawa
terbahak disambut ketawa kami berempat
Tidak
mau kalah saya juga membalas olokan Coes,
E....song manusia setengah matang, dari
pada ente, sudah muka ancur lebur begitu, pesok lagi, dk da nilai jualnya,
kalau aku gadaikan jadi tukang sapu aja, meski dengan diskon 30%, orang mungkin
mikir untuk beli ente. Sontak disambut ketawa kami berempat. Saling olok/ejek
diantara kawan RO’YUNA, semenjak masih di kampus sampai sekarang, memang sudah
demikian mentradisi. Tidak afdhal
rasanya, kalau disetiap pertemuan tidak diselingi kalimat ejekan.
Dengan
watak dan sifat kami berempat yang berbeda. Turmuzi misalkan tipikal orang
dikenal keras kepala, pemarah, sulit mau mengalah. Wajar misalkan masa
kepemimpinannya sewaktu jadi Pemimpin Umum (PU) RO’YUNA dulu, banyak anggota
dan pengurus tidak betahan di sekretaria, takut dengan muka tegangnya yang
menyeramkan ketika sedang marah. Sampai sikap pemarah dan suka emosi dicerminkan
juga melalui tulisan, sarat kritikan dan hujatan kepada pemerintah, tanpa kenal
kompromi. Eit......meski begitu orangnya baik lumayan cakep
lho.....he......he...
Coes,
pemuda tampan bertubuh kecil dengan pipi pesok, yang akrab juga disapa Mahes,
tipikal paling doyan yang namanya saling ejek, tidak satupun dari semua teman
dari senior sampai junior luput dari olok-olokan. Tapi jangan salah bro, meski
kecil, kawan yang satu ini paling banyak akal, trampil, memiliki banyak
kelebihan ilmu disain, jago internet, website prangkat komputer juga pandai
menulis.
Tidak
berlebihan kalau sekarang mendapatkan posisi pekerjaan lumayan elit di PT NNTT
dengan kelebihan dimiliki. Mahes juga kerap dipanggil manusia kelelawar dan
virus semadav, karena sring begadang diinternet sampai larut malam. Tidak sampai
disitu meski wajah pas dan pipi pesok.....he.....he......sory ya Coes, kan pipi
ente memang benaran pesok, daripada saya bohong bisa jadi fitnah, mendingan
jujur, kan bisa dapat pahala, juga pandai mengambil hati cewek, buktinya berapa
cewek sudah jadi mantanya,,,,,ha,,,,,ha,,,,janda mungkin?
Ahyar rosiadi, dengan muka tidak kalah berantakan,
kepala solong, dan mantan TKI, yang saat ini ketiban buah duren harum semerbak
menjadi tim sukses salah satu pasangan calon gubernur NTB, manusia paling
kepedean dan paling percaya diri dan sok jaga imeg. Meski begitu orangnya juga
baik hati, rajin menabung, tidak sombong dan beribadah, ,,,,,,,ha,,,,,,ha,,,,,kau terkonci
Sementara kawan Julaedi, manusia paling suka berapologi, yang seringkali bikin turmuzi sakit
hati, karena kalau ngomong paling suka mutar-mutar, orang nanya pasar Ampenan,
dia kasih tau pasar Masbagik, lelaki setia dambaan berjuta wanita. He.....he.....he.....meski
suka berapologi begitu-gitu dia penulis novel “Logika Perempuan” lho dan cerpen
“dompet itu” yang sempat menggegerkan dunia persilatan.....kak......kak.....
Kalau
pepatah bijak mengatakan “pengalaman adalah guru paling berharga dalam
kehidupan” , maka pertemanan merupakan ikatan persaudaraan yang tidak akan pernah lekang dimakan usia waktu
dan kesempatan. Selalu menyisakan sejuta kenangan. Yah, sebagai mahluk sosial dalam
kehidupan dan pergaulan, siapapun memang tidak bisa terpisahkan dari ikatan pertemanan.
Tetapi
ikatan pertemanan terkadang bisa jadi bumerang, manakala tidak mampu dirawat dan dipertahankan. Perbedaan kepentingan
seringkali menjadi pemicu utama rusaknya hubungan pertemanan, dan bisa berbalik
menimbulkan permusuhan. Karena itu perbedaan meski harus dipandang sebagai
modal sosial yang mesti harus dijaga dan dipertahankan, karena perbedaan itu
memang indah “indahnya hidup apabila saling memberi, menghargai dan berbagi”
5 komentar
kalian berempat emang cucok, sekalian bikin boyband aja ntu...
sebelas duabelah da muka kalian berempat tuuuu
ganteng-ganteng mubaziiirrr,,,
kliatan yaaaaa....gi mna gtuuuu
anncuuur smua
Mantap... tapi koreksi sedikit kawan ahyar dapat nominasi paling cakep diantara yang empat..
Kalian tu klu foto hanya berani dgn sesama jenis aja, kpn punya foto dengan lewan jenis. dari gunung, sungai, hotel sampai laut fotox dengan teman sejenis aja
tunggu tanggal mainnya kaq ucup, belum waktunya dipamerkan
Posting Komentar