Manjadda wajadda (dimana adakemauan disitu ada jalan). Ya kutipan kalimat ini dalam perjalanannya telah
menjadi semacam kalimat pemantik, spirit dan penyemangat bagi sebagian mereka
mendapatkan sesuatu, yang terkadang kelihatan sulit untuk didapatkan, tetapi
dengan semangat, tekad dan kemauan kuat selalu ada jalan untuk mendapatkan apa
yang selama ini dinginkan.
Tadi
malah ketika saya sedang asik-asiknya mengutak atik blog, melayani beberapa
teman yang komen mengenai postingan saya di blog dan sambil facebook. Tiba-tiba
dari sms facebook masuk ke halaman dinding saya. Setelah aku cek, sms facebook
yang masuk ternyata datang dari kawan, senio sekaligus guru SEO saya, Cos bin
Khair atau nama kerennya biasa disapa Mahes.
“Turmuzi
coba ente kunjungi alamat ini http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2013/05/21/saya-bangga-menjadi-psk--561927.html.
Melihat
isi pesan facebook yang dikirimkan kawan Mahes Tadinya saya sebenarnya agak
malas juga membuka sms berisi lingk kompasiana tersebut. Tetapi melihat judul
yang tertera, terlebih yang punya alamat tersebut saya hafal betul. Laudza Maia
salah satu alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) RO’YUNA, berarti juga senior
saya.
Hem...ralat
sedikit, saya enggan membuka alamat tersebut sebenarnya bukan tidak suka sama
orangnya, wah bisa kualat saya durhaka sama senior. Apalagi tulisannya, bagi
saya cukup bagus dan mengalir. Sampai setiap postingan tulisannya selalu aku
baca dan ikuti. Senior satu ini, semenjak mahasiswa sampai sekarang, meski
sudah menjadi ibu rumah tangga (IRT) memang lumayan produktif menulis di
jejaring sosial facebook maupun
kompasiana.com.
Tertapi
terus terang saya sama Laudza Maia memang sedilit agak Jaka Sembung, alias
tidak nyambung. Beberapa kali saya terlibat perdebatan dengan dia di
facebook...he,,,,he....he....itulah turmuzi, bukan turmuzi namanya kalau tidak
melawan. Jangankan manusia, Bahkan setanpun kalau bisa dilawan, pasti akan
dilawan, dasar memang keras kepala...ha...ha....ha...dalam dunia persilatan
perbedaan pandangan memang sudah biasa
Merasa
penasaran dengan tulisan tersebut, saya lansung klik. Setelah terbuka dan
membaca isinya, PSK yang dimaksud ternyata bukan seperti yang ada dalam
pikiranku sebelum membuka tadi, Pekerja Seks Komersial (PSK) melainkan
singkatan dari Pekerja Sosial Kemasyarakatan. Tetapi hal lain paling menarik
perhatian saya di kompasiana milik Laudza Maia tersebut, baru beberapa menit
diposting, jumlah pemmembaca tulisanya mencapai angka sampai 200 termasuk
komentar juga.
Terus
terang dalam hati saya merasa iri sekaligus kagum dengan Laudza Maia, hampir
setiap tulisan yang dia posting di http://www.kompasiana.com/dashboard/turmuzi, pengunjungnya rata-rata di
atas seratus. Hal ini disebabkan selain aktik mengupdate tulisan, gaya
penulisan juga saya lihat lumayan mengalir. Setelah puas melihat tulisan tersebut,
saya kemudian diam duduk termenung sambil dalam hati berkata “ah kalau Laudza
Maia Bisa, Turmuzi Juga Bisa
Semenjak
saat itu, saya berjanji untuk rajin mengupdate tulisan setiap harinya di blog www.turmuzitur.blogspot.com-ayomenulis
dan di link kompasiana.com...he....he...he....manjadda wajadda
Posting Komentar