Setelah
sekian lama berencana dan terus berencana melakukan kunjungan, atau dalam
bahasa yang belakangan terus dipopulerkan kawan pemuda Ahyar Rosiadi terkonci dengan
istilah perjalanan dinas, ke tempat kerja dua orang kawan, Mahes, pemuda tampan
bertubuh kecil, pipi pesok atau kalau di tempat kerjanya akrab juga dipanggil
Cos dan Nurdin M.top, alias la’ok, alias sema’un, alias licongwe,
eit....eit....bukan Licongwe pemain ungulan pertama dunia pemain bulu tangkis
asal Malaisia lho, pi Licongwe, anak tua kelahiran 79,,,,,ha,,,,,ha,,,,,,dasar
muka paling ancur lebur.
Add caption |
Mereka
berdua merupakan kawan lama, termasuk muka mereka juga tergolong
lama....ha....ha....satu organisasi di LPM RO’YUNA sewaktu di kampus dulu. Minggu
kemarin Jum’at (10-13/05/2013) bersama dua orang kawan, yang juga pasangan
paling sok romantis se-NTB, Romeo Sulaedi dan Juliet Aisah......kak......kak......kak.....sory
kawan Sulaedi, bukanya ngiri ya, tetapi sedikit ingin berapoloji.
Waduh,
lok ente baca tulisanku ini, pasti ente
akan bilang.
“wah tur
bilang ja ente ngiri, ente bilang begitu, karena ente kn gk romantis, pantesan
ja cewek-cewek gk ada yang mau pada dekat dengan ente, buktinya sampai
sekarang, ente gak laku....ha.....ha...ha....tur...tur...sungguh tragis
nasibmu. Gak pa, yang sabar tur ya, orang sabar kayak saya yang baik hati,
rajin menabung dan tidak sombong di di sayang banyak wanita
pilihan....he....he..
Setelah
melakukan perjalanan sekitar empat jam perjalanan, menggunakan transportasi
rakyat, terombang ambing di atas bus dan kapal laut, menjelang pukul 02.00 dini
hari kemarin, ahirnya kami sampai juga
ke tempat di tuju, tempat kawan Mahes dan Ali Nurdin, M.Top, bekerja,Kabupaten
Sumbawa Besar (KSB) Taliwang dan Maluk, dan lansung di sambut kawan Nurdin di
depan kantor PLN Taliwang. Wah kalian datang jam segini ganggu berdua duaan
dengan istri saya aja.
Padahal
baru setengan permainan, tapi karena kalian datang, terpasa di moratorium alias
dipending....he....he...pakai moratorium segala, moratorium PNS kali celetuk
Sulaedi, iya iyalah, Apalagi ente tur, astagfirullah halazim, orang tambah muda
dan bersinar, kamu boro mukamu mau bersinar, malahan makin ancur dan gelap,
pantesan aja malam ini Taliwang tambah gelap, gara muka
ente....ha.....ha......ha....sontak disambut ketawa kawan Sulaidi terbahak
bahak, memecah kesunyian malam
Aisah
alias mainan konci sedari tadi yang nampak kelihatan pucat, capek dan
terkantuk-kantuk seketika lansung segar, seperti orang baru habis minum
ekstrajos lansung ngejos, bugar dan turun dari glantungan konci ikut tertawa.......bukan
Turmuzi namanya kalau tidak membalas, bahkan dunia ini mungkin akan goncang,
kalau Turmuzi ketika diolok kemudian diam.....ha......ha.....ha.....gua gini2
kan masih tetap cakep, daripada ente Din anak tua kelahiran 79, tua2 buah
kencur, makin tuan makin ancur,,,,ha,,,,,ha,,,,,
Sepanjang
perjalanan menuju rumah kawan Nurdin, yang dia beri nama rumah separuh, dia
beri nama separuh, karena memang rumahnya baru jadi separuh, sampai-sampai blog
www.rumahseparuh.blogspot.com,
yang diklola kawan Nurdin terinspirasi dari rumahnya tersebut. Kami berempat
tidak henti-hentinya becanda dan tertawa bersama, saling olok memecah kesunyian
malam.
Sesampai
di rumah separuh pun meski sudah sangat larut malam sampai menjelang subuh kami
tidak bisa tidur karena selalu ada perbincangan yang membuat kami tidak bisa
berhenti tertawa.....Bersambung
Posting Komentar