Nasi Puyung siap saji |
Ayomenulis. Salah satu kuliner tradisional khas suku sasak Lombok yang
banyak diburu dan digemari para penikmat makanan dan kuliner terutama wisatawan
yang datang berlibur ke Pulau Lombok adalah, nasi balap Puyung milik inaq (ibu)
Esun yang dikenal dengan kepedasannya yang siap mengulek-ulek lidah anda (Baca, Ayam Taliwang Nada yang Menggugah Selera)
Nasi puyung sendiri pada mulanya hanya berupa nasi balap biasa
yang dibungkus menggunakan daun pisang yang dijual secara berkeliling
menggunakan bakul oleh seorang ibu paruh baya dari Desa Puyung, Kabupaten
Lombok Tengah (Loteng) Nusa tenggara Barat (NTB) bernama inaq (ibu) Esun
Lambat laun, nasi balap puyung milik ibu Esun mulai dikenal
dan disukai banyak warga masyarakat di Desa Puyung hingga warga masyarakat di
Kabupaten Loteng dan terus mulai terkenal ke seluruh masyarakat pulau Lombok
Melalui cerita dari mulut ke mulut maupun melalui media
sosial, mengundang rasa penasaran setiap orang yang mendengarnya, termasuk
wisatawan dari luar Lombok maupun mancanegara menjadi penasaran untuk mencicipi
Besar peminat dan permintaan, ibu Esun yang tadinya hanya
berjualan keliling menggunakan bakul, kemudian mulai membukan warung di
sejumlah tempat pusa keramaian dan kini telah memiliki cabang di seluruh Kabupaten Kota di Lombok untuk
memenuhi tingginya minat dan permintaan dari masyarakat
Nasi Puyung sendiri, meski hanya berupa nasi balap biasa,
tapi memang memiliki keistimewaan tersendiri dengan nasi balap pada umumnya,
terutama pada racikan bumbu dan sambalnya yang selalu membuat selera makan
setiap penikmatnya merasa tergoda dan ketagihan untuk memburunya
Berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai,
kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Kekuatan makanan
ini adalah terletak dari rasa pedas bumbunya yang sederhana. Sedangkan bumbu
ayamnya terdiri dari cabai, bawang putih dan terasi.
Di Lombok, Nasi Balap Puyung Cap Inaq Esun sangat
terkenal, warga menyebutnya sebagai makanan cepat saji. Keistimewaan nasi milik
Inaq Esun ini adalah karena tidak memakai bahan pengawet alias bahan-bahannya
alami dan diproses dengan bumbu tradisional khas suku Sasak Lombok.
Pedasnya nasi ini memang sangat nendang. Para pembeli
yang datang selalu repot mengelap keringat yang bercucuran karena menahan
pedas. Selain pedas, sajian Nasi Balap Puyung ini juga gurih.
Terasa saat Anda mengunyah campuran suwir ayam dan
kacang kedelai goreng. Paduan pedas dan gurih inilah yang membuat pembeli
ketagihan serasa belum puas merasakan nasi milik nenek yang sudah berusia 73
tahun itu, keistimewaan lain, semua bumbu dan sambalnya digoreng menggunakan
minyak kelapa yang diolah secara tradisional, sehingga bau bumbu dan sambalnya
sangat harum
Nah bagi anda, terutama dari luar Pulau Lombok yang
memilih menghabiskan masa liburan panjang atau ahir pekan bersama teman,
saudara dan keluarga, tidak ada salahnya menyempatkan waktu anda mampir
menikmati pedasnya nasi Puyung cap ibu Esun di warung yang tersedia
Harganyapun cukup bersahabat dan tidak sampai menguras keuangan anda, untuk
bisa menikmati satu bungkus nasi puyung, anda cukup membayar 10.000 rupiah,
sebanding dengan rasanya yang selalu mengundang selera makan anda
Posting Komentar