Tentang Penghargaan Itu?
Memasang iklan ucapan selamat kepada pimpinan, kolegan,
tokoh dan rekan/orang yang dipandang potensial mendatangkan keberuntungan di
media masa, sudah menjadi tradisi dilingkungan birokrasi pemerintahan. Tidak
tanggung tanggung kolom ucapan yang disediakan, memenuhi sebagian halaman
koran. Dari sekelas kepala Satuan kerja pemerintahan, anggota dewan, bupati,
organisasi kepemudaan hingga kelas usahawan.
Tidak cukup dikoran, dijejaring sosial facebook pun
tradisi yang sama bisa kita temukan. Memberikan ucapan dan pujian atas
penghargaan yang didapatkan pimpinan tentu merupakan sebuah kewajaran, sebagai
ekspresi spontan atas prestasi kerja pimpinan selama menjalankan roda
organisasi pemerintahan. termasuk sejumlah penghargaan yang didapatkan gubernur
NTB dari pemerintah pusat.
Tetapi alangkah akan sangat berlebihan ketika
penghargaan itu terlalu dibesar besarkan, dan justru akan merusak nilai
kebaikan penghargaan tersebut di mata masyarakat. Karena Penghargaan pada
dasarnya secuil atau sebagian kecil bisa dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan seseorang kepala pemerintahan. Karena hanya berdasarkan
pengamatan, penilaian beberapa gelintir orang, yang kebenarannya masih bisa
dimentahkan.
Bukan berdasarkan pengakuan lansung dari sekian juta
masyarakat yang menerima dan merasakan lansung pelayanan yang diberikan pemda
NTB selama ini. coba misalkan kualitas pelayanan tersebut kita tanyakan lansung
kepada masyarakat tentu jawabannya akan tidak persis sama sebagaimana klaim
pemda NTB melaui BPS dan sejumlah pengamat kebijakan dibidang tersebut.
Karena tolak ukur keberhasilan cendrung lebih dominan
berdasarkan hasil data BPS bukan berdasarkan pengamatan lansung di masyarakat.
Masih ingat bagaimana hasil surve yang dilakukan salah satu lembaga surve
beberapa waktu lalu, yang ingin mengetahui sejauh mana masyarakat memahami
keberadaan beberapa program kerja yang dicanangkan pemprop NTB.
Terbukti hampir sebagian besar masyarakat NTB banyak
yang tidak tau. atau pernyataan salah seorang menteri sewaktu menghadiri acara
peringatan Harganas beberapa waktu lalu, tentang angkan kemiskinan di NTB yang
masih cukup memperihatinkan. ini berbanding kontradiksi dengan pengakuan Pemda
NTB dalam beberapa tahun terahir, mengenai angka kemiskinan yang terus
mengalami penurunan.
Untuk itu penghargaan yang didapatkan gubernur sekarang
ini dan sujumlah penghargaan lain yang didapatkan beberapa waktu lalu,
semestinya kita pandang/ posisikan secara proporsional dan berkewajaran, bukan
sebaliknya terlampau kebablasan. Rasa kagum, bangga dan sayang kepada Gubernur
sejatinya tidak cukup hanya dengan ucapan selamat dan pujian melalui kata-kata
terlalu berlebihan.
Karena pujian yang terlalu berlebihan, bukannya akan
bisa menciptakan prestasi pemda semakin mengalami peningkatan, justru akan
menjadikan pemerintah bisa terhanyut dalam kebanggaan yang sesungguhnya tidak
cukup mebanggakan. semestinya penghargaan itu bisa dijadikan pemantik membantu
dan mendorong gubernur mengukir prestasi dan perubahan lebih membanggakan dalam
usaha memperbaiki dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi blog saya, komentar positif dan bersifat membangun akan menjadi masukan dan perbaikan